Selasa, 27 Januari 2009

Menunggu Hujan

Apa yang terjadi bila perjalanan kita tersendat setelah melihat langit begitu gelap dan tiba-tiba hujan turun deras sekali. Tentu saja bagi yang tidak siap dan terburu-buru ingin sampai pada tempat tujuan, kemungkinan perjalanan terus dilanjutkan (ini mungkin saja, alat yang digunakan dalam perjalanan adalah mobil yang anti hujan) atau yang naik motor yang nekad biar pun baju celana dan sepatu basah semua...

Bagi mereka yang berpikir dua kali, tentu saja kendaraan motornya reflek dipinggirkan ke tempat di mana hujan tidak bisa menjangkaunya. Berharap, hujan tak berlangsung lama. Walaupun akhirnya segala rencana yang telah dirancang dengan matang dengan perhitungan tepat waktu meleset begitu saja.

Di saat-saat menunggu hujan berhenti itulah, segala pikiran apa saja saling berdesingan memenuhi udara di kepalanya. Janjian bertemu dengan seseorang yang sedang ia nanti-nantikan bisa musnah begitu saja. Hp terus berdering: " sampai di mana sekarang, mas? semuanya sudah datang. Ini tinggal nunggu mas saja, acara segera dimulai..". Lelaki itu tentu akan menepuk kepalanya atau menggaruk-garuk rambutnya, "bagaimana nih apa hujan ditrabas saja, sementara ini pakaian satu-satunya yang aku kenakan, jas hujan tidak kebawa. Inilah akibatnya kalau dipersiapkan dengan terburu-buru.."keluhnya dalam hati

Dan kemungkinan orang-orang seperti ini  tidak bisa menikmati hujan adalah keindahan yang tiada tara. Hujan yang bisa mendamaikan hati. Bagi mereka, hujan adalah malapetaka. hujan adalah kesialan. Hujan adalah segala rencana awal jadi berantakan....

Bagi sang pejalan sejati, hujan kemungkinan menjadi sumber inspirasi yang mengalir deras sekali, biar hujan biar terang perjalanan tetap terus dilanjutkan. Bila ingin meluruhkan debu-debu ia akan menepi di tempat yang adem dan damai. Ia menepi bukan karena hujan, tetapi karena ia ingin menepi....

Begitulah sepotong hujan dalam sketsa kehidupan, mempunyai pancaran sendiri-sendiri pada setiap manusia yang mengalaminya...[Pojok warnet, siang semelet.fid]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar