Jumat, 06 Februari 2009

Hujan sudah Berhenti

Hujan sudah berhenti.Hanya dingin kalau malam terasa menggigit.Hari ini, matahari sudah bebas.Tak ada lagi serangan hujan.Orang-orang sepertinya lebih banyak bergerak. Warung-warung yang tadinya mengkerut kembali bergairah.Entah berapa lama gencatan hujan. Yang jelas, hari ini jalan-jalan sudah dipenuhi kendaraan.Jendela-jendela rumah terbuka lebar. Orang-orang keluar dari rumah seperti apa yang dilakukan laron-laron.
Di kampungku hari ini, sebagian masyarakatnya menggantungkan hidupnya dari tani. Jagung-jagung dijemur di halaman rumah. Tetapi sebenarnya yang banyak andil dalam menggerakkan  denyut ekonomi mereka adalah dari sektor industri perkapuran. Hanya saja sektor potensial ini hanya digerakkan dengan manajemen tradisional. Akibatnya bila musim-musim seperti ini sebagian besar pabrik-pabrik pemroses gamping jadi mati suri. Mereka kemudian, terutama buruhnya kembali ke sektor pertanian.
Hidup di kampungku adalah hidup dengan alam penghujan. Menerima hujan sebagai hujan. Para pelurus hidup nyemplung juga dalam kubangan lumpur.Awan jadi hitam dan hujan terusmenerus. Masyarakatnya tersembunyi dalam tempurung. Pemecah tempurung yang telah selesai mengasah kapak di kota juga ikut masuk dalam tempurung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar