Selasa, 24 Maret 2009

Gerimis di antaraTerik Matahari

Siang ini anak-anak sekolah mulai memenuhi jalan, sehingga jalan disesaki kendaraan. Dari motor, truk, bus dan andong. Siang terik begini, hujan masih bisa memberi kabar: kalau aku belum rela meninggalkanmu.

Mungkin, ia tak rela aktifitas manusia sepanjang pagi hingga siang ini tak henti-hentinya dipenuhi peluh keringat bercucuran, ucapan-ucapan penuh keluh kesah. Apalagi jalan jadi macet begini, ini masih untung tidak terjadi di jakarta yang ruwet dan semrawut tapi sebuah kota kecil kecamatan yang skala kemacetannya masih bisa ditolerir.

Sepanjang perjalanan naik motor ternyata kepalaku juga sedang melajukan motor dengan jalan meliuk-liuk, dengan harapan; begitu sampai di warnet kepalaku bisa ditumpahkan di blog ini.

Gerimis tadi, mengingatkan kepalaku bahwa keadaan apapun pasti ada sesuatu yang bisa kita berikan. Terserah mau diterima atau tidak.(baca: masih dalam proses penjajakan dan pendalaman). Dan gerimis adalah setitik asa yang menyelinap di antara ruang sempit dan pengap, di antara terik matahari yang menyengat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar